Wisata Alam yang Memesona di Trawas, Mojokerto

Trawas adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, yang terkenal dengan keindahan alamnya yang memikat. Berlokasi di lereng Gunung Penanggungan, Trawas menawarkan berbagai destinasi wisata alam yang sayang untuk dilewatkan.

Air Terjun Dlundung

Salah satu ikon wisata Trawas adalah Air Terjun Dlundung. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 15 meter dan dikelilingi oleh hutan yang rimbun. Suasana di sekitar air terjun sangat asri dan menyegarkan, cocok untuk melepas penat dan menikmati keindahan alam.

Pemandian Air Panas Padusan

Trawas juga terkenal dengan pemandian air panasnya yang bernama Padusan. Pemandian ini memiliki beberapa kolam dengan suhu air yang berbeda-beda, mulai dari hangat hingga panas. Air panas di Padusan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan, seperti meredakan nyeri otot dan melancarkan peredaran darah.

Kebun Teh Wonosari

Bagi pecinta teh, Kebun Teh Wonosari wajib dikunjungi. Kebun teh ini membentang seluas 1.100 hektare dan menawarkan pemandangan yang indah. Pengunjung dapat menikmati udara segar dan aroma teh yang khas sambil berjalan-jalan di antara hamparan tanaman teh.

Candi Jolotundo

Selain wisata alam, Trawas juga memiliki situs sejarah yang menarik, yaitu Candi Jolotundo. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun pada abad ke-14. Candi Jolotundo memiliki arsitektur yang unik dan merupakan salah satu candi Hindu tertua di Jawa Timur.

Gunung Penanggungan

Bagi yang menyukai tantangan, mendaki Gunung Penanggungan bisa menjadi pilihan yang tepat. Gunung ini memiliki ketinggian sekitar 1.653 meter dan memiliki jalur pendakian yang cukup menantang. Namun, semua rasa lelah akan terbayar saat mencapai puncak dan menikmati pemandangan alam yang menakjubkan.

Wisata Kuliner

Selain wisata alam dan sejarah, Trawas juga menawarkan berbagai kuliner yang menggugah selera. Salah satu makanan khas Trawas adalah nasi jagung yang disajikan dengan berbagai lauk, seperti ikan asin, tahu, dan tempe. Trawas juga terkenal dengan oleh-olehnya, seperti keripik singkong dan kerupuk puli.

Akses dan Akomodasi

Trawas dapat diakses dengan mudah dari Surabaya atau Malang. Jarak dari Surabaya sekitar 60 kilometer dan dari Malang sekitar 50 kilometer. Tersedia berbagai pilihan transportasi, seperti bus, kereta api, atau mobil pribadi.

Untuk akomodasi, Trawas memiliki beberapa pilihan hotel dan penginapan yang nyaman. Pengunjung dapat memilih sesuai dengan budget dan kebutuhan.

Tips Berwisata

  • Waktu terbaik untuk mengunjungi Trawas adalah pada musim kemarau (April-Oktober) karena cuaca lebih cerah dan tidak terlalu panas.
  • Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman karena sebagian besar destinasi wisata melibatkan aktivitas jalan kaki.
  • Bawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah.
  • Siapkan uang tunai yang cukup karena beberapa tempat wisata belum menyediakan fasilitas pembayaran non-tunai.
  • Hormati lingkungan dan jangan membuang sampah sembarangan.

Kesimpulan

Trawas adalah destinasi wisata alam yang menawarkan berbagai pilihan wisata, mulai dari air terjun, pemandian air panas, kebun teh, candi, hingga gunung. Keindahan alamnya yang memikat dan kulinernya yang menggugah selera menjadikan Trawas sebagai tempat yang tepat untuk berlibur dan melepas penat.

Wisata Kuliner Khas Trawas

Selain keindahan alamnya yang memikat, Trawas juga menawarkan wisata kuliner yang menggugah selera. Salah satu kuliner khas yang wajib dicoba adalah Sate Kelopo. Berbeda dengan sate pada umumnya, sate ini menggunakan kelapa parut sebagai bumbu marinasi dagingnya. Hasilnya, sate memiliki cita rasa gurih dan aroma kelapa yang khas.

Bagi pecinta makanan manis, Trawas memiliki oleh-oleh khas bernama Jadah Tempe. Jadah adalah makanan tradisional Jawa Timur yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus. Jadah disajikan bersama tempe goreng yang gurih. Perpaduan rasa manis dan gurih dari kedua bahan ini menciptakan harmoni yang sempurna.

Wisata Sejarah dan Budaya

Selain wisata alam dan kuliner, Trawas juga memiliki beberapa situs sejarah dan budaya yang menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Trawas. Candi ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit yang diperkirakan dibangun pada abad ke-14. Candi ini memiliki arsitektur yang unik dan masih terawat dengan baik.

Bagi yang tertarik dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Trawas juga memiliki Museum Brawijaya. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Wisata Religi

Bagi umat Muslim, Trawas memiliki beberapa masjid bersejarah yang layak dikunjungi. Salah satunya adalah Masjid Tiban. Masjid ini memiliki keunikan karena dibangun dalam waktu yang sangat singkat, hanya dalam waktu semalam. Masjid Tiban menjadi tempat wisata religi yang banyak dikunjungi oleh peziarah dari berbagai daerah.

Wisata Belanja

Bagi yang ingin berbelanja oleh-oleh khas Trawas, terdapat beberapa pusat oleh-oleh yang bisa dikunjungi. Di pusat oleh-oleh ini, wisatawan dapat membeli berbagai macam kerajinan tangan, makanan ringan, dan oleh-oleh khas lainnya.

Akomodasi

Trawas memiliki berbagai pilihan akomodasi untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Terdapat hotel, villa, dan homestay yang menawarkan fasilitas dan harga yang bervariasi. Bagi yang ingin menginap dengan suasana alam yang asri, terdapat beberapa glamping yang bisa menjadi pilihan.

Transportasi

Untuk mencapai Trawas, wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum. Dari Surabaya, wisatawan dapat menggunakan bus atau kereta api menuju Mojokerto, kemudian dilanjutkan dengan bus atau angkutan umum menuju Trawas.

Tips Berwisata ke Trawas

  • Waktu terbaik untuk berkunjung ke Trawas adalah saat musim kemarau, yaitu sekitar bulan April hingga Oktober.
  • Siapkan pakaian yang nyaman dan alas kaki yang sesuai karena akan banyak berjalan kaki.
  • Bawa kamera untuk mengabadikan momen-momen indah selama berwisata.
  • Hormati adat dan budaya setempat saat berkunjung ke situs sejarah dan tempat ibadah.
  • Siapkan uang tunai yang cukup karena tidak semua tempat wisata menerima pembayaran non-tunai.
  • Patuhi peraturan dan rambu-rambu yang berlaku di tempat wisata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *