Tanah Lot: Keindahan Alam yang Menakjubkan di Pesisir Bali
Tanah Lot merupakan salah satu destinasi wisata paling ikonik dan populer di Bali. Terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Tanah Lot menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan pura yang terletak di atas sebuah batu karang di tengah laut.
Sejarah Tanah Lot
Asal-usul Tanah Lot tidak dapat dipisahkan dari legenda yang beredar di masyarakat Bali. Legenda tersebut menceritakan tentang seorang pendeta Hindu bernama Nirartha yang melakukan perjalanan ke Bali pada abad ke-16. Saat tiba di pantai Beraban, Nirartha melihat sebuah batu karang yang menjorok ke laut dan memutuskan untuk bermeditasi di sana.
Selama meditasinya, Nirartha meletakkan selendangnya di atas batu karang tersebut. Selendang itu kemudian berubah menjadi ular laut yang menjaga batu karang dari ombak besar. Ular laut tersebut dipercaya sebagai penjelmaan dari selendang Nirartha dan menjadi pelindung Tanah Lot hingga saat ini.
Pura Tanah Lot
Pura Tanah Lot terdiri dari dua bangunan utama, yaitu Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Batu Bolong. Pura Luhur Tanah Lot terletak di atas batu karang utama, sedangkan Pura Batu Bolong terletak di atas sebuah batu karang yang lebih kecil di dekatnya.
Pura Luhur Tanah Lot merupakan tempat pemujaan bagi dewa laut, Baruna. Pura ini memiliki arsitektur khas Bali dengan atap bertingkat dan ukiran-ukiran yang indah. Di dalam pura terdapat beberapa pelinggih, yaitu tempat pemujaan bagi para dewa dan leluhur.
Pura Batu Bolong juga merupakan tempat pemujaan bagi dewa laut. Pura ini memiliki sebuah lubang besar di tengahnya, yang disebut "batu bolong". Lubang ini dipercaya sebagai tempat bersemayamnya ular laut penjaga Tanah Lot.
Pemandangan Alam yang Menakjubkan
Selain pura yang ikonik, Tanah Lot juga menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan. Dari pantai, pengunjung dapat menyaksikan ombak besar yang menghantam batu karang, menciptakan pemandangan yang dramatis. Saat matahari terbenam, langit di atas Tanah Lot berubah menjadi warna-warna keemasan dan merah muda, menciptakan suasana yang sangat indah.
Aktivitas Wisata
Ada beberapa aktivitas wisata yang dapat dilakukan di Tanah Lot, antara lain:
- Menyaksikan matahari terbenam: Tanah Lot adalah salah satu tempat terbaik di Bali untuk menyaksikan matahari terbenam. Pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam dari pantai, pura, atau restoran di sekitar area.
- Berkunjung ke pura: Pengunjung dapat mengunjungi Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Batu Bolong untuk melihat arsitektur dan ukiran-ukiran yang indah.
- Berjalan di pantai: Pantai di sekitar Tanah Lot memiliki pasir putih yang lembut dan air laut yang jernih. Pengunjung dapat berjalan-jalan di pantai, berjemur, atau bermain air.
- Berbelanja oleh-oleh: Di sekitar area Tanah Lot terdapat banyak toko yang menjual berbagai oleh-oleh, seperti kerajinan tangan, pakaian, dan makanan khas Bali.
Tips Berkunjung ke Tanah Lot
- Waktu terbaik untuk berkunjung: Waktu terbaik untuk berkunjung ke Tanah Lot adalah saat matahari terbenam. Namun, pengunjung juga dapat berkunjung pada waktu lain untuk menghindari keramaian.
- Cara menuju ke Tanah Lot: Tanah Lot dapat dicapai dengan kendaraan pribadi atau taksi dari Denpasar atau Kuta. Perjalanan memakan waktu sekitar 1-2 jam.
- Biaya masuk: Pengunjung dikenakan biaya masuk sebesar Rp 20.000 per orang.
- Pakaian yang sesuai: Pengunjung diwajibkan mengenakan pakaian yang sopan saat memasuki pura.
- Hormati budaya lokal: Hormati budaya dan tradisi setempat saat berkunjung ke Tanah Lot.
Kesimpulan
Tanah Lot adalah destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Bali. Keindahan alamnya yang menakjubkan, pura yang ikonik, dan aktivitas wisata yang beragam menjadikannya tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau pasangan. Dengan sejarahnya yang menarik dan pemandangannya yang indah, Tanah Lot akan selalu menjadi salah satu tempat wisata paling populer di Bali.
Sejarah Tanah Lot
Tanah Lot merupakan sebuah pura laut yang terletak di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Pura ini diperkirakan dibangun pada abad ke-15 oleh seorang pendeta Hindu bernama Dang Hyang Nirartha.
Menurut legenda, Dang Hyang Nirartha sedang melakukan perjalanan keliling Bali ketika ia tiba di pantai Tanah Lot. Ia melihat sebuah batu besar yang menjorok ke laut dan memutuskan untuk membangun sebuah pura di atasnya. Pura tersebut kemudian diberi nama Tanah Lot, yang berarti "tanah di tengah laut".
Legenda Tanah Lot
Selain legenda tentang Dang Hyang Nirartha, ada juga legenda lain yang terkait dengan Tanah Lot. Legenda ini menceritakan tentang seorang putri cantik bernama Dewi Danu.
Diceritakan bahwa Dewi Danu jatuh cinta dengan seekor ular laut bernama Naga Basuki. Namun, cinta mereka tidak direstui oleh ayah Dewi Danu, Raja Mayadenawa. Raja Mayadenawa kemudian mengusir Naga Basuki dan Dewi Danu dari kerajaannya.
Dewi Danu dan Naga Basuki kemudian melarikan diri ke laut dan bersembunyi di sebuah gua di bawah batu besar yang sekarang menjadi Tanah Lot. Di gua tersebut, mereka hidup bahagia selamanya.
Arsitektur Tanah Lot
Tanah Lot terdiri dari dua bangunan utama, yaitu Pura Luhur Tanah Lot dan Pura Batu Bolong. Pura Luhur Tanah Lot terletak di atas batu besar yang menjorok ke laut, sedangkan Pura Batu Bolong terletak di atas sebuah batu yang berlubang.
Pura Luhur Tanah Lot memiliki arsitektur khas Bali dengan atap berundak-undak dan ukiran-ukiran yang indah. Di dalam pura terdapat beberapa pelinggih, yaitu tempat pemujaan bagi para dewa.
Pura Batu Bolong juga memiliki arsitektur yang mirip dengan Pura Luhur Tanah Lot. Namun, pura ini memiliki sebuah lubang besar di tengahnya. Lubang ini dipercaya sebagai pintu masuk ke alam gaib.
Upacara Keagamaan di Tanah Lot
Tanah Lot merupakan salah satu pura terpenting di Bali. Di pura ini sering diadakan upacara keagamaan, seperti upacara Melasti, Nyepi, dan Galungan.
Upacara Melasti adalah upacara pembersihan yang dilakukan sebelum Hari Raya Nyepi. Dalam upacara ini, umat Hindu membawa air suci dari laut ke pura untuk digunakan dalam upacara keagamaan lainnya.
Upacara Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan dengan berpuasa dan tidak melakukan aktivitas selama 24 jam. Pada hari ini, Tanah Lot ditutup untuk umum.
Upacara Galungan adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan selama 10 hari. Dalam upacara ini, umat Hindu mempersembahkan sesajen kepada para dewa dan leluhur.
Wisata di Tanah Lot
Selain sebagai tempat ibadah, Tanah Lot juga merupakan objek wisata yang populer. Pengunjung dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah dari pura ini.
Selain itu, pengunjung juga dapat berenang, berselancar, atau memancing di sekitar Tanah Lot. Di sekitar pura juga terdapat beberapa restoran dan toko yang menjual suvenir.
Cara Menuju Tanah Lot
Tanah Lot terletak sekitar 20 kilometer dari Denpasar, ibu kota Bali. Pengunjung dapat mencapai Tanah Lot dengan menggunakan mobil, motor, atau taksi.
Jika menggunakan mobil, pengunjung dapat mengikuti jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Setelah sampai di pertigaan Tabanan, belok kiri menuju Tanah Lot.
Jika menggunakan motor, pengunjung dapat mengikuti jalan raya Denpasar-Gilimanuk. Setelah sampai di pertigaan Tabanan, belok kiri menuju Tanah Lot.
Jika menggunakan taksi, pengunjung dapat meminta sopir taksi untuk mengantar ke Tanah Lot.
Tips Berkunjung ke Tanah Lot
- Waktu terbaik untuk mengunjungi Tanah Lot adalah saat matahari terbenam.
- Gunakan pakaian yang sopan saat mengunjungi Tanah Lot.
- Jangan membawa makanan atau minuman ke dalam pura.
- Berhati-hatilah saat berjalan di sekitar pura, karena batu-batunya licin.
- Siapkan uang tunai untuk membayar tiket masuk dan parkir.